Kenapa Mobil Sekarang Gampang Hancur Jika Tabrakan?


Otoroda - Asumsi masyarakat otomotif Indonesia, kalau body mobil terbaru yang dipasarkan lebih ringkih atau mudah rusak. Kondisi ini dibenarkan oleh sebagian pihak & sebaliknya.

Bila diperhatikan secara seksama, mobil-mobil generasi terbaru sering kali lebih mudah hancur di bagian depan, saat terjadi tabrakan. Kondisi ini beda dengan mobil lawas yang dianggap relatif lebih tahan benturan.

Mukiat Sutikno (Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia) menerangkan bagian depan mobil zaman sekarang sengaja diciptakan lebih mudah hancur, karena demi melindungi keselamatan pejalan kaki di pedestrian ketika terjadi kecelakaan. Menurut Dia, penggunaan teknologi yang aman bagi pedestrian sekarang semakin menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh produsen mobil.

Jadi material yang biasa dipakai pada bemper sekarang bukan lagi baja. Tapi sudah memanfaatkan bahan plastik kualitas tinggi. "Kalau zaman dulu saat mobil tabrakan, mobilnya tidak apa-apa pasti dianggap aman. Kalau sekarang tidak demikian. Mobilnya boleh hancur asal orangnya aman," kata Mukiat saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Berita Otomotif lain : Agustus 2018, Honda Brio Terbaru Dipastikan Meluncur

Sementara itu, Dadi Hendriadi (General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor) menyebutkan, mobil-mobil zaman sekarang banyak yang sudah memakai teknologi crumple zone (zona benturan). Crumple zone umumnya dipasang di depan & belakang kendaraan yang dirancang untuk menyerap energi ketika terjadinya tabrakan.

Pemanfaatan teknologi crumple zone bukan hanya untuk melindungi pejalan kaki, tapi juga penumpang dalam kabin. Mudahnya mobil ringsek bertujuan agar kabin penumpang tidak ikut hancur, sehingga penumpang bisa aman.

Menurut Dadi Hendriadi, jika bodi mobil dibuat terlalu rigid seperti tahun 1970-an, lebih besar kemungkinan penumpang luka parah. Karena, bagian penumpang & pengemudi dengan komponen interior & juga organ dalam tubuh bertumpukan dengan tulang atau tengkorak.

"Ini disebabkan perlambatan mobil yang tiba-tiba, sehingga perlambatan badan & organ tubuh tidak diredam. Sebetulnya, teknologi ini bukan membuat bodi mobil menjadi lunak, tetapi ada bagian yang sengaja dibuat dengan lipatan kecil sehingga dapat mengkerut saat terjadi tabrakan depan,” jelas Dadi. (OtoNews)

Share on Google Plus

About Unknown

Berita seputar dunia Otomotif terbaru, review mobil dan motor baru, harga motor dan mobil terbaru, informasi balap nasional dan internasional.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com